Kamis, 28 Februari 2013

Surviving Sepsis Campaign: International Guidelines for Management of Severe Sepsis and Septic Shock: 2012


Review Jurnal: 
Saya ingin berbagi jurnal terbaru tentang tatalaksana sepsis.


Jurnal ini merupakan pembaharuan guideline manajemen sepsis berat dan syok septik tahun 2008. Pedoman ini dibuat oleh suatu konsensus dari lebih dari 68 ahli dari wakil komite multinasional. Olehkarena itu melalui jurnal ini perlu disosialisasikan untuk :
  1. Tindakan resusitasi 6 jam pertama ditegakkannya diagnosis sepsis
  2. Melakukan kultur bakteri sebelum dilakukan pemberian antibiotik
  3.  Melakukan pemeriksaan penunjang untuk mencari sumber infeksi
  4. Segera memberikan antimikrobial spektrum luas dalam 1 jam pertama diketahuinya syok septik maupun sepsis berat tanpa syok
  5. Melakukan penyesuaian antimikroba setiap hari sesuai dengan kumannya (melakukan segera de-eskalasi)
  6. Kontrol sumber infeksi 12 jam setelah diagnosis sepsis
  7. Segera dilakukan resusitasi cairan dan pemberian albumin bila rendah dan juga diberikan albumin bila pemberian kristaloid secara kontinu untuk mempertahankan MAP. Hindarkan pemberian cairan berbasis hetastarch
  8. Cairan yang diberikan dengan metode fluid challenge sebanyak 30 cc/Kg cairan kristaloid secara cepat dan dapat diberikan lebih banyak pada beberapa pasien
  9. Fluid challenge dapat diberikan terus bila ada perbaikan hemodinamik
  10. Pilihan pertama vasopressor adalah : Norepineprin untuk mempertahankan MAP > 65 mmHg, karena saat ini pasien mengalami vasodilatasi sistemik dan boleh dikombinasikan dengan epinefrin bila dibutuhkan  atau dapat ditambahkan vasopresin 0,03 U/min atau ditambahkan dobutamin bila terdapat disfungsi miokard yang diketahui dari peningkatan preload dan penuruan kardiak output. Tidak boleh diberikan dopamin pada pasien ini.       Jangan ditambahkan hidrokortison IV pada pasien dewasa yang syok septik bila dengan resusitasi cairan dan vasopresor dapat menstabilkan hemodinamik
  11. Target Hemoglobin untuk menjamin delivery oxygen (DO2) 7-9g/dL bila tidak ada hipoperfusi jaringan, penyakit jantung koroner,atau perdarahan akut.
  12. Tidal volume yang agak rendah dan pembatasan tekanan inspirasi plateu pada psien ARDS dan berikan PEEP dalam jumlah rendah untuk menghindari auto PEEP tetapi untuk pasien sepsis sedang-berat yang diinduksi ARDS diberikan PEEP yang agak tinggi
  13. Buat posisi telungkup (prone) pada sepsis yang diinduksi ARDS dengan PaO2/Fio2 < 100 mmHg bila ada fasilitas nya
  14. Berikan insulin bila 2x pemeriksaan gula darah > 180 mg/dL dan targetnya < 180 mg/dL
  15. Berikan profilaksis DVT
  16. Berikan profilaksis stress ulcer
  17. Berikan hidrokortison pada paseien anak bila kemungkinan ada adrenal insufisiensi (cushing crisis) jika resusitasi cairan sudah adekuat dan vasopresor sudah optimal
  18. Sudah tidak boleh lagi melonisasi (pemberian meylon/bikarbonat) kecuali pH <7,2
  19. Tetap melakukan cuci darah kontinu
  20. Puasakan 48 jam diketahui sespis dan hanya diberikan glukosa, setelah itu berikan nutrisi kalori rendah secara enteral < 500 kalori per hari
Sepsis didefiniskan sebagai adanya suatu infeksi dengan manifestasi sistemik suatu infeksi yang dapat menyebabkan sepsis berat atau syok septik. Sepsis berat terjadi bila ada kegagalan fungsi organ (sepsis+organ disfungsi/hipoperfusi jaringan), dan syok septik adalah sepsis berat ditambah hipotensi yang tidak respons dengan resusitasi cairan (sistol <90 mmHg atau MAP < 70 mmHg atau SBP turun < 40 mmHg dari nilai normal. Sedangkan sepsis yang menginduksi hipoperfusi jaringan adalah sepsis+hipotensi+peningkatan laktat atau oligouria. 

Anda dapat mendownload jurnal aslinya di sini:



Tidak ada komentar:

Posting Komentar